Jumlah Mediator HI 2020 Sebanyak 826 Orang
Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker, Haiyani Rumondang, dalam Siaran Pers Kemnaker di Jakarta, hari Jumat,15/5/2020 menyatakan, jumlah mediator di tingkat pusat dan daerah sebanyak 826 orang, sedangkan jumlah perusahaan sebagai obyek pengawasan sebanyak 297.743 perusahaan.
Data tersebut dikutip dari laman Website Disnakertrans NTB berjudul "KEMNAKER : PEGAWAI MEDIATOR HUBUNGAN INDUSTRIAL SIAP SIAGA KAWAL POSKO THR" tanggal 16 Mei 2020 yang bersumber dari Biro Humas Kemnaker.
Diakses pada 20 Maret 2022 oleh Harris Manalu.
***
Format Panggilan Klarifikasi dan Sidang Mediasi
KOP
DIREKTORAT JENDERAL/DINAS PROVINSI/DINAS KABUPATEN/KOTA
(tempat), (tanggal)
Nomor : ………………………………
Lampiran : ………………………………
Hal : Panggilan Klarifikasi/Sidang Mediasi I/II/III*)
Yth. 1. Sdr. .................. (Pengusaha)
2. Sdr. .................. (Pekerja/Buruh/SP/SB)
di
.......................
Sehubungan dengan permohonan penyelesaian
perselisihan hubungan industrial Saudara sebagaimana surat nomor ……. tanggal ……
yang kami terima pada tanggal ...... dan sesuai dengan ketentuan Pasal 10
UndangUndang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial juncto Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor ……........ tentang Pengangkatan dan
pemberhentian Mediator Hubungan Industrial serta Tata Kerja Mediasi, dengan ini
diminta kehadiran Saudara pada:
Hari |
:
................................................ |
Tanggal |
:
................................................ |
Pukul |
:
................................................ |
Tempat : ................................................
Bertemu
dengan : Sdr...........................................
Masing-masing pihak diminta kehadirannya tepat
waktu dengan membawa data/berkas yang diperlukan dalam proses penyelesaian
perselisihan hubungan industrial.
Demikian untuk diketahui dan
dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Direktur Jenderal/Kepala Dinas*)
..........................................
NIP. ………………….…………
Format Risalah Klarifikasi Perselisihan Hubungan Industria
RISALAH KLARIFIKASI PERSELISIHAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL
1. |
Nama
Perusahaan |
: |
.......…………………… |
2. |
Jenis
Usaha |
: |
...……………………… |
3. |
Alamat
Perusahaan |
: |
……………………….. |
4. |
Nama
Pekerja/ Buruh/SP/SB |
: |
………………………… |
5. |
Alamat
Pekerja/ Buruh/SP/SB |
: |
………………………… |
6. |
Tanggal
dan Tempat
Perundingan |
: |
………………………… |
7. |
Pokok
Masalah/ Alasan
Perselisihan |
: |
………………………… |
8. |
Keterangan/Pendapat Pekerja/Buruh/SP/SB
|
: |
………………………… |
9. |
Keterangan/Pendapat
Pengusaha |
: |
………………………… |
10. |
Arahan
Mediator |
: |
………………………… |
11. |
Kesimpulan
atau Hasil
Klarifikasi |
: |
………………………… |
Keterangan: |
Dalam
membuat Kesimpulan atau hasil karifikasi agar ditegaskan penyelesaian
perselisihannya. Ada 3 alternatif, yaitu a) sepakat untuk melakukan
perundingan bipartit; atau b) sepakat akan melanjutkan penyelesaian melalui
mediasi dengan hasil perjanjian bersama; atau c) sepakat akan melanjutkan
penyelesaian melalui mediasi dengan hasil anjuran. |
.................,
…..…………….…. |
Mediator
Hubungan Industrial, |
.................................................
|
NIP.
………………………… |
Format Permohonan Pencatatan Perselisihan Hubungan Industrial
KOP SURAT
(tempat, tanggal)
Nomor : ..................................
Lamp. : ..................................
Hal : Permohonan Pencatatan Perselisihan Hubungan Industrial
Yth. Kepala Dinas ......................
………………………………….
di
.......................
Dengan hormat disampaikan bahwa kami telah melakukan upaya maksimal untuk penyelesaian perselisihan hubungan industrial antara:
1. Nama Perusahaan : ……………..........…...............
2. Jenis usaha : …………..........……...............
3. Alamat : …………..........…...................
Dengan
1. Nama Pekerja/Buruh/SP/SB : ……………….....................................
2. Alamat Pekerja/Buruh/SP/SB :
……………….....................................
PokokPerselisihan: .........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Dari upaya yang dilakukan tersebut, pihak .... (pengusaha/pekerja/buruh/SP/SB) menolak untuk berunding/tidak tercapai kesepakatan*). Hal ini kami sampaikan sebagaimana risalah perundingan bipartit terlampir.
Sehubungan dengan hal tersebut dan berdasarkan ketentuan Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, kami mohon perselisihan tersebut dicatat dan mohon bantuan penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Pemohon
Pengusaha/Pekerja/Buruh/SP/SB*
......................................................
*) Pilih salah satu